Sabtu, 13 Februari 2016

Membuat Lampu Flip Flop


 Gambar Simulasi Lampu Flip Flop 

Untuk membuat sebuah lampu yang dapat menyala secara bergantian, dapat menggunakan sebuah rangkaian flip flop. Rangkaian flip flop ini merupakan rangkaian sederhana terdiri dari dua buah transistor, dua buah Elco dan beberapa Resistor. Jika anda ingin mencoba untuk membuatnya berikut ini daftar bahan komponen yang harus disiapkan.

Daftar Komponen Lampu Flip Flop:
Lampu Led 2 Buah hijau dan merah
Resistor : 10 Kohm 2 buah 
                470  ohm 2 buah
Capacitor Elco 100 uf 2 buah
Transistor BC 547 2 buah
Switch 1 buah
Batery 9 Volt
Jika anda belum dapat membuat pcbnya, dapat menggunakan pcb yang berlubang.

Selamat mencoba.



Rangkaian Listrik Campuran Paralel dan Seri


Rangkaian Listrik kombinasi atau Campuran merupakan sebuah rangkaian hasil gabungan dari rangkaian Seri dan rangkaian Paralel. 

Perhatikan pada gambar rangkaian listrik kombinasi atau campuran dibawah ini. Pada rangkaian listrik dengan garis merah menunjukkan rangkaian seri, jika saklar 3 dimatikan maka lampu 4 dan lampu 3 akan mati. Sedangkan rangkaian listrik dengan garis biru menunjukan rangkaian paralel. Jika saklar 1 dimatikan lampu yang mati hanya lampu 1 saja, demikian juga jika saklar 2 dimatikan lampu yang mati hanya lampu 2 saja. Berikut ini gambaran simulasi dari rangkaian listrik campuran paralel dan seri:


Gambar Simulasi Rangkaian Listrik Campuran Paralel dan Seri.
Gambar diambil dari: rosytaelf.blogspot.co.id

Rangkaian Paralel

Rankaian lainnya selain rangkaian seri adalah rangkaian Paralel.
Rangkaian Paralel adalah sebuah rangkaian listrik yang disusun secara berderet (paralel). Salah satu penggunaannnya adalah lampu yang dipasang dirumah umumnya merupakan rangkaian paralel.
Rangkaian listrik paralel dalam suatu rangkaian listrik, menggunakan sumber input komponen berasal dari satu sumber yang sama. 

Semua komponen disusun paralel antara satu sama lain. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). 

Selain kelemahan tersebut, susunan paralel juga memiliki kelebihan dibandingkan susunan seri, yaitu jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya

Gabungan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel disebut rangkaian seri-paralel (kadang disebut sebagai rangkaian campuran atau rangkaian kombinasi).Sumber wikipedia.

Berikut ini gambar simulasi rangkaian paralel dengan menggunakan beberapa buah lampu.



 Gambar Simulasi Rangkaian Paralel
 Gambar diambil dari: rosytaelf.blogspot.co.id

Baca rangkaian lainnya:
Rangkaian Paralel




Rangkaian Seri


Dalam rangkaian listrik dikenal dengan istilah rangkaian Seri.
Rangkaian Seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri). Rangkaian Seri ini banyak digunakan dalam pemakaian sehari hari contohnya Baterai dalam senter umumnya disusun dalam rangkaian seri, Resistor disususn dengan rangkaian seri, dll.

Berikut ini Gambar simulasi dari rangkaian seri menggunakan dua buah lampu:



Gambar Simulasi Rangkaian Seri
Gambar diambil dari: rosytaelf.blogspot.co.id


Baca rangkaian lainnya:
Rangkaian Paralel


Daya /Power Listrik (W)


Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik. Daya / Power Listrik memiliki satuan dengan nama Watt. Daya listrik, seperti daya mekanik, dilambangkan oleh huruf P dalam persamaan listrik. Pada rangkaian arus DC, daya listrik sesaat dihitung menggunakan Hukum Joule.

Hukum Joule berasal dari nama fisikawan Britania James Joule,beliau yang pertama kali menunjukkan bahwa energi listrik dapat berubah menjadi energi mekanik, dan sebaliknya. Hukum Joule dapat di jelaskan dalam sebuah persamaan matematika berikut ini:

P =V.I

Keterangan :
P adalah Daya (Watt atau W)
I adalah arus (Ampere atau A)
V adalah perbedaan potensial atau tegangan (Volt atau V)

Sebagai contoh:  15A.2V = 30W

Hukum Ohm


Hukum Ohm ditemukan oleh seorang fisikawan berkebangsaan Jerman yang bernama  George Simon Ohm, beliau telah berhasil menemukan hubungan antara besar beda potensial dengan besarnya kuat arus yang mengalir.  Pernyataan George Simon Ohm yang dikenal dengan nama hukum Ohm.

Hukum Ohm membahas tentang hubungan antara kuat arus, hambatan dan beda potensial, Berikut ini kutipan dari bunyi Hukum Ohm :  

"Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda potensial
antara ujung-ujung penghantar itu jika suhu penghantar tetap."

Dari pernyataan Ohm diatas dapat dirumuskan bahwa,

V = I.R


Keterangan :

V = Beda Potensial atau Tegangan memiliki satuan volt

I  = Kuat arus memiliki satuan ampere

R = Hambatan atau Resistansi memiliki satuan Ohm
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Visitor

Flag Counter